Sekitar 80% tubuh manusia terdiri dari air. Otak dan darah adalah dua
organ penting yang memiliki kadar air di atas 80%. Otak memiliki
komponen air sebanyak 90%, sementara darah memiliki komponen air 95%.
Sedikitnya, secara normal kita butuh 2 liter sehari atau 8 gelas sehari.
Bagi perokok jumlah tersebut harus ditambah setengahnya. Air tersebut
diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh lewat air seni,
keringat, pernapasan, dan sekresi. Para dokter juga menyarankan agar
mengonsumsi air putih 8-10 gelas setiap hari agar metabolisme tubuh
berjalan baik dan normal.
Ketika sedang menjalankan ibadah puasa, tubuh kita tidak akan mendapatkan asupan makanan dan minuman, dari mulai terbit fajar hingga matahari terbenam.
Dalam kondisi seperti itu, sangat wajar jika seorang yang sedang berpuasa merasa haus, apalagi bila ia beraktivitas di luar ruangan.
Rasa haus merupakan sinyal bahwa tubuh mengalami defisit cairan. Dalam
kondisi haus, tubuh sebenarnya memiliki mekanisme alami yang mengatur
keseimbangan cairan dalam tubuh. Namun begitu, untuk mencegah terjadinya
dehidrasi, sangat penting artinya bagi mereka yang menjalankan puasa
untuk memerhatikan pemenuhan kebutuhan cairan.
"Ketika kita haus, maka dalam batas tertentu tubuh mempunyai mekanisme
menghemat pengeluaran, terutama menghemat pengeluaran urin atau air
kencing. Proses tersebut terjadi melalui pengaturan keseimbangan air
tubuh," kata Prof. Dr. Hardinsyah. MS, Guru Besar Departemen Gizi
Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), Institut Pertanian Bogor
(IPB), Kamis (4/8/2011).
Hardinsyah menjelaskan, sekitar dua pertiga dari berat badan manusia
adalah air. Air dalam tubuh manusia dibagi menjadi dua, yakni yang
berada di dalam sel (cairan intrasel), dan di luar sel (cairan
ekstrasel). Pada orang dewasa sekitar 60 persen cairan tubuh adalah
cairan intrasel, dan 40 persen cairan ekstrasel.
Lantas, bagaimana cara untuk menyiasati supaya kebutuhan cairan dalam tubuh tetap terpenuhi saat puasa?
Hardinsyah menjelaskan, dalam kondisi normal, kebutuhan air saat berpuasa
sebenarnya relatif sama saat seseorang tidak puasa. Pemenuhan kebutuhan
cairan bagi yang berpuasa didapat melalui asupan atau konsumsi minuman
makanan berkuah, yakni sejak berbuka (magrib) sampai menjelang imsak
(terbit fajar).
“Secara umum, jumlahnya bagi orang dewasa adalah 2 liter (8 gelas)
minuman sehari, terutama air putih. Jumlah ini dapat dipenuhi dengan
minum 1 gelas saat berbuka, 2 gelas saat makan malam, 2 gelas antara
makan malam dan menjelang tidur, dan 1 gelas sebelum sahur, dan 1 gelas
saat, atau setelah sahur sebelum imsak. Satu gelas lagi dapat berupa
satu mangkok sedang makanan berkuah pada saat berbuka (misal kolak atau
jus buah atau koktail) atau satu mangkok sedang sup, soto atau sayur
bening saat makan sahur,” bebernya.
Hardinsyah mengungkapkan, pada orang-orang yang lebih menyukai minum
teh, susu, atau kopi, maka 1-2 gelas air putih bisa diganti dengan jus,
susu, teh, atau kopi. Dia juga menyarankan, jus yang kental sebaiknya
diminum setelah berbuka. Sementara untuk susu, teh dan kopi bisa diminum
sebagai selingan antara makan malam dan menjelang tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar