Kaum
lelaki patut waspada terhadap risiko kanker prostat. Ini merupakan
jenis penyakit yang menyerang kelenjar sistem reproduksi lelaki.
Menurut National Institutes of Health, kanker
prostat paling umum diderita oleh pria di atas usia 65 tahun, penyakit
ini jarang ditemukan pada pria di bawah usia 40 tahun. Kanker prostat
merupakan tipe kanker kedua yang paling umum ditemukan pada pria,
setelah kanker kulit, menurut the Centers for Disease Control and
Prevention (CDC).
CDC bahkan menyebutkan kurang lebih 75 persen pria
di atas usia 85 menderita kanker prostat ketika mereka meninggal
meskipun belum tentu penyakit ini menyebabkan kematian. Kanker prostat
ada yang lambat tumbuh dan tidak begitu memengaruhi kesehatan.
Dokter dapat melakukan uji prostate-specific antigen (PSA) melalui tes
darah untuk mengetahui ada atau tidaknya kanker prostat namun uji
tersebut tidak begitu ada manfaat bila dilakukan pada pria usia di bawah
50 tahun sehingga dokter sebaiknya memberi saran yang tepat apakah
pasien perlu melakukan tes atau tidak.
Adanya diagnosa yang salah
terhadap penyakit ini akan menimbulkan masalah cukup besar. Itu berarti
orang menerima tes dan pengobatan padahal sebenarnya tidak mereka
butuhkan. Efek samping dari pengobatan yang salah tersebut bisa berupa
disfungsi ereksi serta hilangnya kontrol kemih.
Pengobatan kanker
prostat sendiri dapat dilakukan melalui pembedahan atau dengan terapi
radiasi. Namun Anda sebaiknya melakukan metode pencegahan agar terhindar
dari penyakit ini.
Obesitas akan meningkatkan risiko kanker prostat
agresif, oleh karena itu, salah satu cara untuk mengurangi risiko
kanker prostat adalah dengan diet. menurut National Institutes of
Health, pria vegetarian memiliki risiko lebih rendah terkena kanker
prostat daripada pria pemakan daging. (tribunnews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar